Dari Ngono Yo Ngono Ning Ojo Ngono
Sekarang ini pitutur tersebut seing di buat bercandaan, dibuat
lucu.
Namun sebenarnya itu memiliki makna yang sangat dalam.
Sayangnya kalimat tersebut
Ngono yo ngono ning ojo ngono, sudah banyak yang melupakan
makna yang sebenarnya tersebut. Bahkan
Dan mungkin juga tidak terkecuali seseorang memikirkannya Sebagai kalimat
sampah. Tetapi jika dalami
lagi, kalimat itu mengandung nilai
filosofis tinggi. Secara harfiah,
"Ngono" berarti begitu. Jadi makna dari kata “Ngono yo ngono ning
ojo ngono”, itu artinya
bisa di pahami kira kira seperti ini, "Begitu ya begitu tetapi ya jangan begitu
"
Ini hanya makna literal. Kalimat ini biasanya diucapkan
untuk
Mengingatkan dan memberi
tahu seseorang. Jika ada
orang yang perilakunya sulit
ditoleransi, maka biasanya diingatkan,
"Begitukah (mungkin kamu
benar), tetapi jangan lakukan itu (apa
tidak ada cara yang lebih baik? "
Ini hanya makna tersirat. Belum
makna filosofis.
Perilaku bersama
ingatkan tentu saja tidak dalam hanya budaya Jawa.
Dalam budaya "Ngana" (baca: Menado) juga, budaya
mengingatkan ini juga diringkas dalam peribahasa indah. Si Tou Timoi Tumou Tau.
Artinya "Manusia hidup untuk memanusiakan orang lain".
Pada dasarnya, moto ini selaras dengan prinsip
"mengingatkan orang lain" sebagai inti dari peribahasa Jawa, mengapa
tidak
hanya teman. Prinsip yang saling menguntungkan ingatkan juga
terkandung dalam idiom dialek Minahasa, baku beking pande (membuat satu sama
lain pintar satu sama lain).
Ini tidak ditafsirkan secara dangkal, bahwa seseorang
menepuk dadanya terasa lebih pintar dan ingin "berpura-pura
mengajar". Baku beking mentah mengandung makna "saling". Jika
ada sesuatu yang kurang dan membuat kesalahan, wajar saja jika manusia saling
mengingatkan.
Tanpa perlu merasa tersinggung, karena ada orang yang merasa
dilindungi dan dilindungi.
Kata orang Jawa, tanpa perlu ada yang dituduh keminter atau
minteri.
Labels:
PITUTUR
Thanks for reading Arti Dari Ngono Yo Ngono Ning Ojo Ngono. Please share...!
0 Comment for "Arti Dari Ngono Yo Ngono Ning Ojo Ngono"